thank's to see

click for a free hit counter
Counter provided by hit counter website.

Pengikut

08/07/09

Mesin Waktu: Teman-Teman Menyanyikan Lagu Naif

ReviewReviewReviewReviewMesin Waktu: Teman-Teman Menyanyikan Lagu NaifApr 15, '07 10:54 PM
for everyone
Category:Music
Genre: Miscellaneous
Artist:Various Artist
Ini album yang dinantikan oleh orang banyak. Karena album tribute model seperti ini merupakan barang langka untuk industri musik lokal kita. Kali ini yang menjadi obyeknya adalah Naif, band besar yang memulai karirnya dari komunitas kecil yang begitu inspiratif.

Album ini merupakan kumpulan re-interpretasi dari empat belas band yang dibahasakan dengan istilah ‘teman’. Empat belas band itu berasal dari banyak genre sehingga menjadi album ini sebagai sebuah album yang begitu kaya dari segi keragaman musik.

Dibuka oleh White Shoes and the Couples Company yang memilih Mesin Waktu dari album yang merubah nasib mereka, Jangan Terlalu Naif. White Shoes and the Couples Company keluar dengan sebuah perombakan yang baik. Suara vokal Aprilia Apsari menjadi elemen dasar yang membuat lagu ini sulit untuk dilewatkan. Begitu juga dengan bagian intro lagu yang buat saya cukup jenius. Memberikan sebuah undangan untuk masuk lebih dalam ke lagu ini.

Saya sendiri biasa saja terhadap lagu ini. Hanya, White Shoes and the Couples Company berhasil menjadikannya lebih menarik ketimbang versi aslinya.

Petualangan dilanjutkan dengan Icarie yang mengkover Imaginary Son. Ini band yang begitu bagus. Ini merupakan rilisan pertama mereka dan band ini dengan baik berhasil memperkenalkan musik mereka yang menarik lewat lagu –yang lagi-lagi— biasa model Imaginary Son. Diambil dari album pertama Naif yang berjudul sama dengan nama band itu. Suara vokal dreamy dan bebunyian unik yang dihasilkan Icarie membuat lagu ini punya nuansa yang sangat berbeda. Bisa jadi, ini merupakan salah satu track paling menonjol dari rekaman ini.

Kejutan juga muncul secara maksimal di lagu Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Yang Ada di Dunia yang dimainkan oleh Tika dan Wrong is the New Right. Tika dan band pengiringnya kali ini berhasil memporakporandakan pakem bermusik standar dan mengemasnya menjadi sebuah rekonstruksi paling menarik dari rilisan ini. Bagi saya, ini merupakan track paling menarik dari rekaman ini.

Lalu ada pula Goodnight Electric yang bermain dengan sangat hebat lewat lagu Just B. Bebunyian khas synthesizer yang berpadu dengan vokal Henry Foundation terbukti merupakan rumus yang cocok untuk membawa aransemen Just B versi Goodnight Electric kembali ke era musik digital secara masif mulai diperkenalkan di dekade 80-an.

Lagu kesukaan Naif saya dibawakan oleh salah satu band favorit saya dari scene lokal IKJ, Fable. Lagu itu adalah Rumah Yang Yahud. Saya rindu rilisan Fable. Bahkan pernah berpikir bahwa band ini sudah kandas dimakan waktu. Ternyata ini merupakan perjalanan rekonstruksi titik nostalgi yang sempurna. Saya tidak begitu menikmati awalnya versi Rumah Yang Yahud milik Fable ini. Mereka bermain lebih kencang. Tapi, apa yang bisa dilakukan ketika band favorit menikah dengan lagu favorit? Adalah bodoh jika memilih untuk melewatkannya. Saya pasti akan memutar ulang lagu ini.

Yang juga membuat penasaran adalah Selalu yang dimainkan kolektif elektronik Media Distorsi. Lagu Selalu yang sarat unsur devosi berhasil direkonstruksi menjadi sebuah lagu elektronik yang segar. Dan tentu saja tidak kehilangan makna.

Bagian awal versi kover The Monophones, Nanar, juga menarik. Eksplorasi mereka sangat menarik. Sungguh sebuah kemasan yang bagus.

Saya kemudian memilih Jikalau versi The Adams sebagai track yang juga tidak akan saya lewatkan. Harmoninya merupakan sebuah substansi yang menarik untuk dijalankan berulang. Phew!

Dan jangan lewatkan satu hal yang juga merupakan hal bagus di album ini, versi kover Sore yang memainkan Hidup Ini Indah. Satu kata: Mengejutkan! Aransemen Sore begitu jenius. Sulit diprediksi dan membuah album ini ditutup dengan godaan untuk memutarnya kembali dari awal.

Ada satu catatan yang juga harus dikemukakan. Lagu-lagu yang tidak saya ulas merupakan lagu-lagu yang tidak meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Album ini bagus. Walaupun jika diputuskan untuk diputar berulang harus ada beberapa track yang lebih baik dilewatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

AddThis

Bookmark and Share